Monday, April 30, 2007

Maria Ratu Rosario


APA ITU ROSARIO?
Rosario berarti "Mahkota Mawar". Bunda Maria menyatakan kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mendaraskan satu Salam Maria, mereka memberinya sekuntum mawar yang indah dan setiap mendaraskan Rosario secara lengkap mereka memberinya sebuah mahkota mawar. Mawar adalah ratu semua bunga, jadi Rosario adalah ratu dari semua devosi, oleh karenanya rosario adalah devosi yang paling penting. Rosario dianggap sebagai doa yang sempurna karena di dalamnya terkandung warta keselamatan yang mengagumkan.

Sesungguhnya, dengan Rosario kita merenungkan peristiwa-peristiwa gembira, sedih dan mulia dalam kehidupan Yesus dan Maria. Rosario adalah doa yang sederhana, sangat sederhana seperti Maria. Rosario adalah doa yang dapat kita doakan bersama dengan Bunda Maria, Bunda Tuhan. Dengan Salam Maria kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Bunda Maria senantiasa mengabulkan permohonan kita. Ia menyatukan doanya dengan doa kita. Oleh karena itu, rosario menjadi doa yang ampuh sebab apa yang Bunda Maria minta, ia pasti menerimanya. Yesus tidak pernah menolak apa pun yang diminta BundaNya.

Di setiap penampakan, Bunda Surgawi meminta kita untuk mendaraskan Rosario sebagai senjata ampuh melawan kejahatan, dan sarana pembawa damai sejahtera. Dengan doamu digabungkan dengan doa Bunda Surgawi, kamu dapat memperoleh rahmat yang besar untuk menghasilkan pertobatan. Setiap hari, melalui doa, kamu dapat mengusir dari dirimu sendiri dan dari tanah airmu banyak bahaya dan kejahatan. Tampaknya, Rosario hanyalah doa yang diulang-ulang, tetapi sesungguhnya Rosario itu seperti dua orang yang saling mengasihi yang setiap kali saling mengucapkan: "Aku mengasihimu"…

Keseluruhan Rosario terdiri dari lima belas misteri. Dalam satu misteri didaraskan sepuluh Salam Maria untuk menghormati suatu misteri dalam kehidupan Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Biasanya kita mendaraskan lima misteri sekaligus sambil merenungkan suatu peristiwa.
Misteri-misteri dapat didoakan sebagian untuk kemudian dilanjutkan kembali, hingga satu peristiwa lengkap didaraskan dalam hari yang sama.
Di setiap misteri yang terdiri dari sepuluh Salam Maria, meditasi dapat dilakukan di setiap manik-manik yang mewakili satu Salam Maria.



ASAL USUL ROSARIO

Karena Rosario dirangkai -terutama dan pada hakekatnya- dari Doa Yesus dan Salam Malaikat, yaitu Bapa Kami dan Salam Maria, maka tanpa ragu-ragu kita mengakui doa itu sebagai doa utama sekaligus devosi utama umat beriman. Doa itu telah dipakai berabad-abad lamanya semenjak zaman para rasul dan murid-murid hingga sekarang ini.

Namun baru pada tahun 1214, Gereja menerima dan mengakuinya dalam bentuknya yang sekarang ini, serta mendaraskannya menurut metode yang kita pakai sekarang ini. Doa ini diwariskan kepada Gereja oleh St. Dominikus, pendiri Ordo Para Pengkotbah, yang menerimanya langsung dari Bunda Perawan Terberkati sebagai sarana yang ampuh untuk mempertobatkan kaum bidaah Albigensia dan pendosa-pendosa lainnya. Sehubungan dengan itu saya mau menceritakan kepada anda kisah St. Dominikus menerima Rosario Suci itu. Kisah ini ditemukan di dalam buku termasyhur Beato Alan de la Roche berjudul De Dignitate Psalterii.

Menyadari bahwa gawatnya dosa-dosa umat merintangi pertobatan kaum bidaah Albigensia, Santo Dominikus mengasingkan diri ke sebuah hutan dekat kota Toulouse. Di sana ia berdoa tak henti-hentinya selama tiga hari tiga malam. Selama itu, ia tidak berbuat apa-apa selain berdoa sambil menangis, dan dengan tekun mengusahakan penebusan dosa demi meredakan kemurkaan Allah yang Mahakuasa. Ia berdoa dan bermatiraga dengan pengendalian diri yang sungguh-sungguh sehingga badannya menjadi lemah dan rapuh. Akhirnya ia jatuh sakit parah. Pada saat itulah Bunda Maria, didampingi oleh tiga malaikat, menampakkan diri kepadanya dan berkata: "Dominikus yang terkasih! Tahukah engkau senjata ampuh yang dipakai Tritunggal Mahakudus untuk membaharui dunia ini?" Jawab Santo Dominikus, "Oh, Ibu, engkau tahu senjata itu jauh melebihi saya, karena di samping Puteramu Yesus Kristus, engkau sudah selalu menjadi sarana utama keselamatan kami." Lalu Bunda Maria menjawab: "Aku mau engkau mengetahui bahwa dalam peperangan semacam ini, alat pelantak yang ampuh itu ialah Salam Malaikat, yang merupakan batu fundasi Perjanjian Baru. Oleh karena itu, kalau engkau mau menemui jiwa-jiwa kaum beriman yang bersikap keras, dan memenangkan mereka bagi Allah, wartakanlah mazmurku."

Dominikus merasa terhibur lalu bangun. Terbakar oleh semangatnya untuk mempertobatkan orang-orang di daerah itu, ia mendirikan sebuah katedral. Pada suatu hari, malaikat-malaikat yang tak kelihatan membunyikan lonceng-lonceng untuk mengumpulkan orang-orang di daerah itu. Lalu Dominikus mulai berkhotbah kepada mereka.

Pada awal khotbahnya terdengar letusan halilintar yang menggemparkan, bumi bergoncang, matahari tak bersinar, dan guntur serta halilintar menggelegar sambung-menyambung membuat semua orang ketakutan. Mereka semakin takut tatkala memandang gambar Bunda Maria mengangkat tangannya ke surga sebanyak tiga kali untuk menurunkan murka Allah atas mereka apabila mereka tidak mau bertobat, tidak mau merobah hidup mereka, dan tidak mau mencari perlindungan dari Bunda Allah yang kudus.

Dengan cara ajaib ini Tuhan bermaksud menyebarluaskan devosi baru kepada Rosario Suci, dan membuatnya lebih dikenal oleh semua orang. Karena doa Dominikus, halilintar itu mulai reda berangsur-angsur, sehingga ia dapat melanjutkan kotbahnya. Dengan tegas dan mendesak, ia menjelaskan nilai dan pentingnya rosario suci sehingga hampir semua orang Toulouse memeluknya dan berjanji untuk meninggalkan kepercayaan mereka yang salah. Dalam waktu yang begitu singkat terjadilah perubahan besar di kota itu. Umat mulai menghayati kehidupan Kristiani, dan menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk mereka.

(Sumber: “Rahasia Rosario”, judul asli: The Secret of the Rosary by St Louis-Marie Grignion de Montfort, diterjemahkan oleh B. Mali, Penerbit Obor)


7 OKTOBER : PESTA SANTA PERAWAN MARIA RATU ROSARIO

Pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani. Tempat itu disebut Lepanto. Turki memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha. Sebelum pertempuran ini, Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa. Paus Pius V yang pada waktu itu duduk di Tahta St. Petrus di Roma menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki.

Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka memegang senjata. Paus yang menyadari aramada ini tidak ada artinya dibandingkan dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario. Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus.

7 Oktober 1571 pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak armada Katolik. Armada Turki berhasil dikalahkan. Halifasha mati terbunuh. Karena kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario.


15 JANJI BUNDA MARIA BAGI MEREKA YANG SETIA BERDOA ROSARIO

1.
Mereka yang dengan setia mengabdi padaku dengan mendaraskan Rosario, akan menerima rahmat-rahmat yang berdaya guna.
2.
Aku menjanjikan perlindungan istimewa dan rahmat-rahmat terbaik bagi mereka semua yang mendaraskan Rosario.
3.
Rosario akan menjadi perisai ampuh melawan neraka. Rosario melenyapkan sifat-sifat buruk, mengurangi dosa dan memenaklukkan kesesatan.
4.
Rosario akan menumbuhkan keutamaan-keutamaan dan menghasilkan buah dari perbuatan-perbuatan baik. Rosario akan memperolehkan bagi jiwa belas kasihan melimpah dari Allah, akan menarik jiwa dari cinta akan dunia dan segala kesia-siaannya, serta mengangkatnya untuk mendamba hal-hal abadi. Oh, betapa jiwa-jiwa akan menguduskan diri mereka dengan sarana ini.
5.
Jiwa yang mempersembahkan dirinya kepadaku dengan berdoa Rosario tidak akan binasa.
6.
Ia yang mendaraskan rosario dengan khusuk, dengan merenungkan misteri-misterinya yang suci, tidak akan dikuasai kemalangan. Tuhan tidak akan menghukumnya dalam keadilan-Nya, ia tidak akan meninggal dunia tanpa persiapan; jika ia tulus hati, ia akan tinggal dalam keadaan rahmat dan layak bagi kehidupan kekal.
7.
Mereka yang memiliki devosi sejati kepada Rosario tidak akan meninggal dunia tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja.
8.
Mereka yang dengan setia mendaraskan Rosario, sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal mereka, akan menerima Terang Ilahi dan rahmat Tuhan yang berlimpah; pada saat ajal, mereka akan menikmati ganjaran pada kudus di surga.
9.
Aku akan membebaskan mereka, yang setia berdevosi Rosario, dari api penyucian.
10.
Putera-puteri Rosario yang setia akan diganjari tingkat kemuliaan yang tinggi di surga.
11.
Kalian akan mendapatkan segala yang kalian minta daripadaku dengan mendaraskan Rosario.
12.
Aku akan menolong mereka semua yang menganjurkan Rosario Suci dalam segala kebutuhan mereka.
13.
Aku mendapatkan janji dari Putra Ilahiku bahwa segenap penganjur Rosario akan mendapat perhatian surgawi secara khusus sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal.
14.
Mereka semua yang mendaraskan Rosario adalah anak-anakku, saudara dan saudari Putra tunggalku, Yesus Kristus.
15.
Devosi kepada Rosarioku merupakan pratanda keselamatan yang luhur.

Penampakan Santa Maria di Cuapa, Nicaragua (1980)

Menurut sensus tahun 1990, diperkirakan ada 202.000 warga Nikaragua yang tinggal di Amerika Serikat. Umumnya datang ke AS di tahun 1980-an ketika terjadi perang saudara yang brutal antra pendukung Sandinista dan Kontra.

Sebelum perang dimulai, Bunda Maria menampakan diri enam kali kepada seorang warga pribumi Nikaragua, Bernardo Martinez, dengan pesan-pesan dan peringatan-peringatan dari surga bagi bangsa Nikaragua. Dari tanggal 8 sampai 13 Oktober 1980 Bunda Maria menampakkan diri di Cuapa kepada Bernardo Martinez yang waktu itu berumur 55 tahun, yang buruk kondisi kesehatannya, tidak memiliki uang dan pekerjaan..

Hidup sehari-hari di Nikaragua bergelimang dengan kemiskinan dan ketidakpastian. Suatu bencana gempa bumi yang terjadi sebelumnya telah menyebabkan kerusakan finansial dan harta benda yang cukup berat. Kekacauan politik mengancam struktur negara. Bernardo mengalami depresi dan kadang merasa ingin mati saja. Banyak orang yang memiliki perasaan serupa dengannya.

Pada bulan Mei 1990, Bernardo Martinez diundang datang dari Nikaragua untuk memberikan kesaksiannya di Konferensi Maria pertama di kota Pittsburgh, yang diselenggarakan di Universitas Duquesne. Dia adalah salah satu dari sekian banyak visionari yang dihormati dari seluruh dunia yang berkumpul disana untuk berbicara kepada publik tentang pesan-pesan dari penampakan Bunda Maria. Karena dia tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris, dia memberikan kesaksiannya melalui seorang penterjemah.

Bernardo adalah seorang dengan tulang kerangka yang kokoh dan rambut kelabu seperti baja. Dia memakai kemeja katun kotak-kotak dan celana biru tua. Dia tampak kokoh, kuat, dan cukup sehat, seperti banyak hadirin di Pittsburgh. Ceritanya sudah sangat dikenal sekarang. Secara resmi pesan-pesan dan pernyataan-pernyatannya disebar luaskan lewat kantor Msgr. Pablo Antonio Vega, Uskup Prelat dari Juigalpa, dan di Amerika Serikat, lewat "Komunitas Nikaragua dalam Pengasingan". Berikut adalah kisah penampakan Bunda Maria seperti yang dituturkan olehnya:

Pada tanggal 8 mei 1980 Bernardo sudah nyaris tidak tahan lagi secara lahir batin. Menjadi pengangguran saja sudah cukup buruk, tetapi dia juga sakit-sakitan dan tidak punya apa-apa untuk menjaga dirinya sendiri maupun keluarganya. Untuk menghibur diri dia pergi ke sungai untuk memancing. Ketika hujan mulai turun sekitar jam 1 siang, Bernardo memutuskan untuk duduk dibawah sebuah pohon untuk menunggu hujan berhenti. Dia agak terkantuk-kantuk, lalu terbangun kembali. Dia merasa takut, tapi dia tidak tahu kenapa sebabnya. Dia memutuskan untuk mendaraskan doa Rosario. Jam tiga sore dia mengumpulkan ikan-ikan yang ditangkapnya dan berjalan pulang ke rumah. Kemudian, atas permintaan bapa Uskupnya, dia menjelaskan apa yang terjadi padanya waktu itu:

Tiba-tiba saya melihat kilatan halilintar. Saya berpikir dan berkata pada diri saya sendiri: "Akan turun hujan." Tetapi saya dipenuhi oleh rasa terkesima karena saya tidak dapat melihat darimana datangnya petir tersebut. Saya berhenti tapi saya tidak melihat apa-apa; tidak ada tanda-tanda akan hujan... Saya kembali melihat kilatan petir, tetapi itu untuk membuka penglihatan saya dan diapun menampakan dirinya...Saya melihat bahwa matanya berkedip-kedip...bahwa dia sangat cantik...ada gumpalan awan....warnanya sangat putih sekali...meradiasikan cahaya ke segala penjuru, larik-larik cahaya seperti matahari. Dia atas gumpalan awan adalah kaki seorang wanita yang sangat cantik. Kakinya telanjang. Jubahnya panjang dan berwarna putih. Dia mengenakan ikat pinggang surgawi. Lengan bajunya panjang. Sebuah kerudung berwarna krem pucat menutupi kepalanya dengan bordir keemasan di sepanjang tepinya. Kedua tanganya terkatup.... Saya sama sekali tidak merasa takut. Saya terheran-heran... Saya melihat bahwa kulitnya seperti kulit manusia normal dan bahwa kedua matanya bergerak-gerak dan berkedip-kedip... Pikiran saya adalah satu-satunya yang masih bisa bekerja... Saya merasa kelu.. semuanya menjadi tidak dapat bergerak... Dia mengulurkan kedua tangannya dan dari kedua tangannya terpancar larik-larik sinar yang lebih terang daripada matahari... Dia berkata dengan suara manis... lebih lembut daripada suara wanita manapun yang pernah saya dengar:

"Aku adalah Bunda Yesus. Aku datang kepadamu dari surga untuk memintamu untuk berdoa Rosario setiap hari dengan keluargamu, terutama dengan anak-anakmu. Aku berkeinginan supaya pesan ini disebarluaskan. Penting bahwa anak-anak segera setelah mereka mulai mengerti, untuk berdoa Rosario setiap hari bersama kedua orangtuanya. Daraskan doa Rosario setiap hari dengan meditasi dari Alkitab, segera setelah segala pekerjaan rumah tangga sudah beres. Nikaragua telah banyak menderita. Nikaragua masih akan lebih banyak lagi menderita. Engkau, dan semua anak-anak Allah di negara ini akan terus menderita kecuali jika engkau mau berubah. Jangan takut. Aku akan menolongmu. Katakan kepada umat dan orang yang tidak percaya bahwa dunia ini terancam bahaya besar. Sebarluaskanlah pesan ini kepada semua orang."

Bernardo merasa cukup terintimidasi. Tiba-tiba mendapatkan kembali keberaniannya, dia menjawab, "Saya sendiri punya banyak persoalan. Siapa yang akan mau mendengarkan kata-kata saya?"

Bunda Yesus dari surga menjawab derita batinnya:

"Tuhan Yesus telah memilih engkau untuk memberikan pesan ini. Tidak semua orang bisa melihatku. Orang-orang akan melihatku ketika aku membawa mereka ke surga. Mereka mesti berdoa Rosario seperti yang kuminta."

Bernardo kemudian memaparkan: "Dia menengadah ke atas ke arah surga dan awan yang menopangnya secara perlahan-lahan membawanya naik ke atas. Dia dikelilingi oleh cahaya dan pada ketinggian tertentu dia menghilang."

Pada saat kedua kalinya Bernardo melihat Bunda Maria, Bunda menunjuk ke arah angkasa dan langitpun terbuka. Kemudian dia memperlihatkan suatu adegan dari Gereja masa perdana:

Aku melihat gerombolan besar orang-orang yang berpakaian putih-putih dan mereka berjalan menuju darimana matahari terbit. Mereka bermandikan cahaya dan mereka sangat bahagia; mereka bernyanyi-nyanyi. Saya dapat mendengar suara mereka tapi saya tidak mengerti apa yang mereka katakan. Inilah suatu pesta surgawi. Suatu kebahagiaan yang amat sangat....sukacita yang sedemikian....yang tidak pernah saya lihat sebelumnya...Tubuh mereka memancarkan cahaya. Saya merasa seolah-olah saya telah ditransportasikan. Di tengah-tengah kekaguman asya, saya mendengar Bunda Maria berkata:

"Lihatlah. Mereka ini adalah komunitas-komunitas pertama ketika ke-Kristen-an dimulai. Mereka adalah calon-calon baptis pertama; banyak diantara mereka adalah martir-martir iman."

Bernardo tidak tahu persis entah martir itu seorang yang berani mengakui imannya secara terbuka, ataukah seseorang yang mati terbunuh karena imannya, sehingga dia tidak tahu menjawab secara sejujurnya ketika Bunda Maria bertanya kepadanya:

"Apakah engkau mau menjadi seorang martir?"

Dia menjelaskan:

Pada saat itu saya tidak tahu tepatnya apa artinya menjadi seorang martir...tetapi saya menjawab "ya". Setelah itu saya melihat suatu gerombolan yang lain, yang juga berpakaian putih-putih, dengan Rosario yang menyala-nyala di tangan mereka. Bijih-bijih Rosario mereka berwarna putih mengkilap dan memancarkan cahaya aneka warna. Salah satu dari mereka membawa suatu buku besar yang terbuka. Dia membaca sebentar, dan setelah mereka mendengarkan, mereka lalu bermeditasi. Mereka tampak seperti sedang berdoa. Setelah masa berdoa dalam kesunyian ini, mereka lalu berdoa Bapa Kami dan sepuluh Salam Maria. Sayapun berdoa bersama mereka. Ketika Rosario telah selesai, Bunda Maria berkata kepada saya:

"Mereka adalah orang-orang pertama yang kuberikan Rosario. Allah akan senang jika kalian berdoa Rosario seperti itu."

Lalu Bernardo kembali melihat orang-orang lainnya dalam suatu prosesi. Dia menjelaskan kelompok terakhir yang dilihatnya:

Suatu perarakan yang besar sekali dari orang-orang yang berpakaian seperti masa kini. Kelompok ini begitu besar sehingga mustahil untuk menghitung jumlah mereka. Seolah-olah seperti bala-tentara yang besar, dan mereka memegang Rosario di tangan mereka. Saya ingin bergabung dengan mereka. Tetapi saya melihat tangan saya dan Rosario di tangan saya gelap, tanpa cahaya. Semua Rosario orang-orang dalam prosesi tersebut memancarkan cahaya. Tubuh mereka begitu indah. Saya meminta Bunda Maria untuk membolehkan saya bergabung dengan mereka yang berpakaian seperti saya di dalam prosesi tersebut. Dia menjawab:

"Tidak. Engkau masih belum cukup. Katakan kepada orang-orang apa yang telah engkau lihat dan engkau dengar. Aku telah memperlihatkan kepadamu kemuliaan Tuhan Yesus. Orang-orang akan mendapatkan kemuliaan ini jika kalian patuh pada Tuhan Yesus, kepada Firman Allah; jika kamu bertekun dalam doa Rosario dan mempraktekkan Firman Allah."

Pada tanggal 8 September, Bernardo melihat Bunda Maria dari surga. Dia cukup terkejut. Dia menjelaskan:

Saya melihatnya tampil sebagai seorang anak. Cantik rupawan! Dia memakai tunik berwarna krim pucat. Dia tidak memakai kerudung, ataupun mahkota, ataupun mantel. Tidak ada perhiasan ataupun bordir. Gaunnya panjang, dengan lengan baju yang panjang, dan diikat dengan tali pinggang berwarna merah dadu. Rambutnya jatuh ke pundaknya dan berwarna coklat. Matanya, juga, meskipun lebih terang, warnanya nyaris seperti madu. Sekujur tubuhnya memancarkan cahaya. Dia tampak seperti sang Bunda, tetapi dia adalah seorang anak kecil. Saya melihatnya dengan penuh rasa terheran-heran, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan lalu saya mendengar suaranya yang seperti suara seorang anak berusia tujuh delapan tahun. Dengan suatu yang sangat manis dia memberikan pesannya, sama sekali persis...dia berkata:

"Sudah cukup bagimu untuk memberikan pesanku kepada orang-orang karena bagi siapa yang percaya maka sudah cukup, dan bagi siapa yang tidak percaya, maka meskipun orang itu bisa melihatku sekalipun, dia tetap tidak akan percaya."

Bernardo bertanya kepada Bunda Maria apakah dia berkeinginan supaya rakyat di Cuapa membangun suatu gereja atau basilika untuk menghormatinya.

"Tuhan Yesus tidak menginginkan gereja-gereja materi saja dan kuil-kuil yang dibangun untuk menghormati-Nya. Dia menginginkan setiap orang menjadi bait Allah yang hidup dimana Dia diundang untuk berdiam. Dalam dirimu adalah terimakasih kepada Tuhan. Kasihilah satu sama lainnya. Kembalikan dirimu sebagai bait suci bagi Tuhan! Gereja dan kuil-kuil adalah dirimu, kamu masing-masing!"

Penglihatan terakhir Bunda Maria kepada Bernardo di Nikaragua terjadi pada tanggal 13 Oktober 1980. Hari itu menandai ulang tahun ke-63 penampakan terakhir Bunda Maria di Fatima, Portugal, ketika mukjijat matahari yang luar biasa mencengangkan lebih dari 50.000 saksi mata.

Sekelompok orang yang kira-kira berjumlah 50 orang pergi ke situs penampakan yang telah diumumkan sebelumnya bersama dengan Bernardo. Mereka merangkai bunga-bunga yang mereka bawa diatas batu karang dan berlutut di atas tanah untuk mendaraskan doa Rosario. Karena hari itu adalah hari Senin, semua orang mendaraskan Peristiwa Gembira. Segera setelah mereka selesai berdoa Rosario, suatu lingkaran yang besar dan bercahaya terbentuk di atas tanah di depan kelompok itu. Semua orang menyaksikan cahaya yang datang dari angkasa, suatu sorotan cahaya tunggal, seperti lampu sorot yang kuat yang menerangi lingkaran di depan mereka. Kemudia orang-orang melihat bahwa suatu lingkaran juga terbentuk di angkasa. Mereka berseru-seru: "Tampak seperti suatu cincin di sekeliing bulan atau cincin di sekeliling matahari, tapi bukan bulan dan bukan pula matahari! Apakah itu?" Lingkaran itu mulai memancarkan cahaya-cahaya pelangi. Tepat jam tiga sore. Hujan rintik-rintik turun seperti angin lembut yang menyegarkan, tetapi tidak seorangpun menjadi basah karenanya. Tanahpun tetap kering ketika cahaya-cahaya warna-warni yang mulia dari lingkaran di angkasa mulai berdansa yang bisa disaksikan oleh semua orang. Bernardo menjelaskan apa yang terjadi sesudahnya:

Tiba-tiba saja ada suatu kilatan petir, sama seperti saat-saat lalu, lalu kilatan yang kedua kalinya. Saya menurunkan pandangan saya dan saya melihat Bunda Maria. Kali ini awan diatas mana beliau berdiri, berhenti diatas rangkaian bunga yang kami bawa. Dia begitu cantik rupawan! Dia menjulurkan kedua tangannya kepada kami dan larik-larik cahaya mencapai kami semua...Saya bisa mendengar tangisan orang-orang.

Bernardo memohon kepada Bunda Maria supaya orang-orang lain juga bisa melihatnya. Dia menjawab:

"Tidak semua orang bisa melihatku."

Bernardo tetap bersikeras. Dia berkata:

Bunda Maria, biarkan mereka boleh menyaksikanmu supaya mereka percaya. Banyak yang tidak percaya. Mereka mengatakan kepadaku bahwa iblislah yang muncul kepada saya. Mereka mengatakan bahwa Perawan Maria sudah mati dan menjadi debu sama seperti orang mati lainnya. Perbolehkan mereka melihatmu, Bunda Maria!

Dia tidak menjawab. Dia mengangkat tangannya dalam pose seperti yang anda lihat pada patung Bunda Sengsara (Our Lady of Sorrows). Wajahnya menjadi sedih, dan menjadi sangat pucat. Warna pakaian dan kerudungnya berubah menjadi kelabu. Dia mulai menangis. Ketika saya melihat air matanya, saya juga mulai menangis. Saya tergetar melihat dia seperti itu. Saya berkata kepadanya: "Bunda Maria, maafkan kata-kata saya kepadamu. Engkau marah padaku. Maafkanlah saya! Maafkanlah saya!" Dia lalu menjawabku dan berkata:

"Aku tidak marah terhadapmu, dan aku juga tidak akan menjadi marah."

Saya bertanya kepadanya; "Mengapa engkau menangis?" Dia menjawab:

"Sungguh membuatku menjadi bersedih melihat kekerasan hati orang-orang tersebut. Berdoalah bagi mereka supaya mau berubah."

Saya tidak dapat berbicara. Saya terus menangis. Saya merasa hati saya remuk redam. Saya begitu sedih saya pikir saya akan mati karena derita batin. Saya merasa bertanggung jawab atas kesedihan Bunda Maria karena saya telah bersikeras supaya beliau menampakan dirinya kepada orang-orang. Saya tidak dapat menahan deritanya. Saya terus menangis. Kemudian beliau memberi saya pesannya:

"Berdoalah Rosario. Meditasi pada misteri-misterinya. Dengarkanlah Firman Allah yang dikandung di dalamnya. Kemurahan hati adalah jalan hidup yang membangun kemanusiaan dan dunia. Kasihilah satu sama lain. Maafkanlah satu sama lain dan berdamai. Jangan minta kedamaian kalau engkau sendiri tidak memberi damai.

Penuhilah tugas-tugasmu. Praktekanlah Firman Allah. Carilah cara-cara untuk menyenangkan Allah. Bantulah orang-orang lain sebagai suatu cara untuk menyenangkan Allah. Dengan cara itu kamu akan menyenangkan Allah. Jangan terus menerus minta hal-hal yang tidak penting dari Allah. Mintalah Allah untuk menambahkan imanmu sehingga engkau memiliki kekuatan untuk memanggul salibmu sendiri.

Penderitaan-penderitaan di dunia ini, dan pada jaman ini, tidak dapat diambil daripadamu. Demikianlah cara-cara dunia. Ada masalah-masalah dengan para suami, para istri, anak-anak, antara saudara dan saudari. Berbicaralah, berkomunikasi satu dengan yang lain sehingga problem-problemmu diselesaikan secara damai. Jangan memakai jalan kekerasan. Jangan pernah memakai kekerasan. Sebaliknya mintalah iman supaya kamu memiliki kesabaran. Engkau tidak akan lagi melihatku di tempat ini."

Bernardo begitu terkejut mendengar ucapan selamat tinggalnya! Dia mulai berteriak-teriak: "Bunda, jangan tinggalkan kami! Bunda, jangan tinggalkan kami! Bunda, jangan tinggalkan kami!" Dia lalu mendengar suaranya yang indah sekali lagi:

"Jangan bersedih hati. Aku selalu ada bersamamu meskipun kamu tidak dapat melihatku. Aku adalah Bunda kalian semua. Aku adalah Bunda dari semua pendosa. Kasihilah satu sama lainnya. Maafkanlah satu sama lainnya. Berilah damai, karena jika engkau tidak memberi damai, tidak akan ada kedamaian. Jangan memakai cara kekerasan. Jangan pernah memakai kekerasan. Nikaragua telah banyak menderita karena gempa bumi dan akan terus menderita jika kalian tidak berubah. Jika kalian tidak berubah, kalian akan mempercepat datangnya Perang Dunia Ketiga. Berdoalah! Berdoalah, puteraku bagi seluruh dunia. Bahaya besar mengancam dunia. Bunda ini tidak pernah melupakan anak-anaknya. Aku tidak melupakan apa yang engkau derita. Aku adalah Bundamu yang tidak pernah akan melupakan anak-anaknya. Aku ada bersamamu meskipun kamu tidak melihat aku. Aku adalah Bunda semua orang berdosa. Aku selalu ada bersama kalian semua, terutama dalam penderitaanmu. Kasihilah satu sama lain. Maafkanlah satu sama lain.

Daraskanlah doa ini karena itu menyenangkan Puteraku: 'Perawan Suci yang mulia, engkau adalah Bundaku, Bunda semua orang berdosa. Bantulah aku, Bundaku, bantulah keluargaku, negaraku, duniaku. Amin' "

Bernardo mengakhiri laporan tentang penampakan yang dialaminya:

Dia terangkat ke atas seolah-olah awan tersebut mendorongnya....diapun menghilang. Saya tidak lebih seolah sepotong kayu yang membusuk yang mana pesan ini lewat melaluinya. Dengan kekurangan saya, saya meneruskannya dengan buruk....Perawan Suci meminta kita untuk membawa damai dan damai itu ialah Yesus Kristus. Saya tidak akan pernah berhenti mengulangi pesan ini. Selama lidah saya masih bisa bergerak-gerak saya akan meneriakannya ke empat penjuru mata angin.

Pada tanggal 13 November 1983, uskup setempat, Msgr. Vega, mempublikasikan persetujuannya akan keotentikan penampakan Bunda Maria di Cuapa, Nikaragua.

Zeitun: Keajaiban di Gereja Santa Maria

Di tanah Mesir, tepatnya di Zeitun, Bunda Tuhan kita Yesus Kristus datang mengunjungi dunia di bulan April 1968. Zeitun, sebuah distrik di pinggiran kota Kairo, membatasi daerah yang pernah menjadi bagian Heliopolis (bangsa Mesir mengenalnya dengan nama On, dalam bahasa Yunani dikenal sebagai Kota Matahari). Sekarang Zeitun memiliki banyak penduduk, padahal beberapa tahun yang lalu, Zeitun merupakan pinggiran kota Kairo yang sebagian besar adalah wilayah gurun pasir dan berlokasi kira-kira 10 mil dari Sungai Nil. Dengan bertambahnya penduduk dan dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang membawa irigasi, daerah ini menjadi berkembang. Bangunan-bangunan dan taman-taman bertebaran di daerah gurun yang kering ini dan akhirnya dibagi-bagi menjadi beberapa distrik di pinggiran kota Kairo. Zeitun sebagai salah satu distrik kota Kairo dikelilingi oleh daerah Matariya, Ayn Shams dan Heliopolis.

Di persimpangan Jalan Tumanbay (jalan raya utama) dan jalan Khalil di Zeitun, ada sebuah gereja Koptik Ortodoks yang diberi nama Gereja Santa Maria, nama yang diambil untuk menghormati Sang Perawan. Nama Khalil diambil dari nama keluarga Khalil Ibrahim, keluarga yang sangat besar dedikasinya pada gereja ini. Pada tahun 1918, salah satu anggota keluarga kaya raya ini memiliki tanah kecil di Zeitun. Ia sedang mengalami krisis keluarga. Lalu Bunda Maria menampakkan diri dalam sebuah penglihatan atau mimpi dan mengatakan padanya agar membangun sebuah gereja Koptik (Gereja Ortodoks di Mesir berdasarkan tahta Santo Markus) di atas tanah itu untuk menghormati Bunda Maria. Bunda Maria berjanji akan memberkati gereja itu dalam waktu 50 tahun. Maka, dibangunlah gereja itu dengan alasan tersebut. Gereja itu selesai dibangun pada tahun 1924. Jika anda melihat di bagian dalam kubah yang besar dari gereja ini, kita akan menemukan lukisan Perawan Maria.

Sekarang, gereja ini berada di tengah kesibukan sehari-hari. Dari jalan-jalan sibuk disekelilingnya, orang-orang datang dan pergi dengan urusannya, kadang berhenti sebentar, memasuki gereja dan membungkukan kepala mereka untuk berdoa. Pohon-pohon disekeliling gereja memberi keindahan tersendiri. Matahari memperanggun gereja ini dengan kehangatan sinarnya, dan di malam hari, sinar bulan memperindah dengan refleksi bangunannya. Tetapi Tuhan kita memperanggun gereja kecil ini dengan sinar yang lebih terang dari banyak sinar matahari atau bulan. Rahmat-Nya benar-benar telah menghentikan rutinitas sehari-hari Zeitun.

Bisakah anda bayangkan, kebahagiaan apa yang datang ke hati dan pikiran orang-orang beriman di Zeitun saat mereka tidak takut lagi, dan kagum atas fenomena yang terjadi pada tanggal 2 April 1968. Mereka sadar sepenuhnya bahwa dengan rahmat Tuhan, figur bergerak yang mereka lihat dengan mata mereka sendiri di kubah gereja itu adalah transfigurasi dari Bunda Maria sendiri!

Foto yang bisa anda lihat disini diambil oleh Fawzi Mansour, seorang arsitek yang tinggal di Heliopolis, dibuat pada hari-hari awal penampakan Bunda Maria. Lihatlah betapa salib yang terbuat dari semen di depan Bunda Maria sepertinya memancarkan kilatan sinar. Menurut berita di harian Mesir Watani, kejadiannya adalah sebagai berikut: “Hari itu adalah hari Selasa, 2 April 1968, pukul 8.30 malam. Beberapa pekerja di hanggar milik Angkutan Kota yang terletak di seberang gereja sedang melakukan pergantian jam kerja. Ada juga beberapa wanita yang sedang menyeberangi jalan. Tiba-tiba, muncul gerakan-gerakan yang aneh di tengah-tengah kubah gereja dimana terpancang sebuah salib. Gerakan ini menarik perhatian para wanita tadi dan dua dari pekerja yang sedang menikmati secangkir teh di pintu masuk hanggar (mereka adalah kaum Muslim).

Pemandangan yang nampak dalam gelap adalah seperti seorang gadis muda dengan pakaian putih yang berlutut dibawah salib yang terletak di atas kubah gereja. Hal ini sangatlah aneh karena kubah itu begitu bulat, dengan permukaan yang sangat licin. Semua pria dan wanita pejalan kaki terpaku di tempat mereka masing-masing.

Saat mereka semua menunjuk ke kubah, seorang pekerja berteriak kepada gadis muda itu agar tidak melompat turun. Karena ia tidak bisa melihat wajahnya, ia berpikir gadis itu hendak bunuh diri. Pekerja itu lalu berbicara dengan seorang pria disebelahnya dan setiap orang mulai berbisik. Lalu bisikan-bisikan itu berubah menjadi teriakan peringatan. Gadis itupun berdiri.

“Mereka semua melihatnya seperti berpakaian terang cahaya, sama seperti pemandangan yang sering dihubungkan dengan Perawan Maria. Salah satu wanita yang ada di sana berteriak “Za Gha ruta” atau teriakan kebahagiaan. Tanpa sadar, dia berteriak: “Settena Mariam,” yang berarti “Bunda kita, Maria.” Wanita itu lalu meminta berkat dari Bunda Maria.

Seseorang bergegas mencari pastur, yang lain mencoba mencari pasukan penolong. Lalu wanita itu menghilang. Seorang pekerja di hanggar yang telah menunjuk dengan jari telunjuknya yang diperban kepada Bunda Maria dan berteriak: “Ibu, jangan melompat”. Pekerja itu dijadwalkan untuk melakukan operasi amputasi jari esok harinya karena pembusukan, tetapi saat penutup luka dibuka, dokter menyatakan bahwa jarinya sembuh total.

Kejadian-kejadian setelah pemberitaan di koran-koran seperti Egyptian Gazette, Watani dan koran-koran lain tidak akan dapat menceritakan kembali dengan utuh karena akan melibatkan banyak saksi dan keterangan dari jutaan jiwa dan emosi-emosi mereka. Dampak keseluruhan dari penampakan ini tidak dapat begitu saja dilupakan. Penganut Kristen lebih sedikit dari kaum Muslim di Mesir, tetapi doa-doa penganut Kristen tidak pernah putus. Tidaklah mengherankan atau aneh bagi kita - orang-orang di luar Mesir yang mengetahui keadaan di dalam Mesir - untuk menemukan keajaiban yang terjadi di Gereja Santa Maria. Allah Bapa telah memilih Maria karena ketaatan dan kerendahan hatinya untuk menjadi Bunda sang Penebus. Peran Maria dalam Rencana PenebusanNya tidak dapat disangkal. Untuk yang percaya, Maria bukanlah obyek penyembahan. Maria mendapat hormat yang dalam dari orang-orang yang mengetahui kasih Allah dan yang mengetahui bahwa lewat kasih-lah mereka dapat bertahan dalam pengharapan untuk seluruh manusia.

Foto yang lain diambil oleh fotografer dari Jerman yang datang ke Kairo untuk mengambil film bagi stasiun televisi. Foto tersebut mencerminkan bagaimana saya bertemu dengan Perawan Maria pada 13 Agustus 1968, jam 4.30 pagi. (Dalam 3 minggu kunjungan saya ke Mesir di bulan Agustus 1968, saya menghabiskan total waktu 8 hari di Gereja Santa Maria, Zeitun). Saya telah menghabiskan 4 malam pertama di Gereja Zeitun dan tidak melihat apa-apa.

Pada malam kelima, kira-kira pukul 4.15 pagi, saya melihat empat kilatan atau kobaran api berwarna kuning yang menyelimuti depan gereja. Selanjutnya, kira-kira pukul 4.30 pagi, Perawan Maria menampakkan figurnya secara utuh dengan kedua belah tangannya di samping dan kemudian, secara perlahan-lahan, tangan itu bergerak, mengatup dalam sikap doa. Dua meteor atau bintang jatuh yang seolah-olah bergerak turun dari surga, membentuk salib di belakang kepalanya. Dia menghilang dan kembali lagi dalam posisi yang sama sekali lagi. Saya mengucapkan doa Rosario, sesuatu yang tak pernah saya lakukan sebelumnya. Orang banyak dari segala penjuru terus membanjiri gereja Santa Maria, semuanya memohon perantaraan Bunda Maria dalam memuji Allah.

Setelah saya berkunjung tiga kali lagi, pada malam kunjungan yang ketiga, saya melihatnya sebentar. Kali ini, seberkas sinar tampak melingkupi gereja dan dia berdiri disana, di atas tanah di sebelah gereja Santa Maria dengan posisi yang sama seperti yang kita kenal lewat patung penampakan Bunda Maria di Fatima. Dia menampakkan diri, lalu menghilang dan lalu menampakkan diri lagi, setiap kali membungkuk dan bergerak seperti manusia hidup. Anak laki-laki saya, Nagi, pada umur 9 tahun melihat siluet Perawan Maria.

Berikut adalah pernyataan seorang saksi mata yang kata-katanya menggambarkan dengan tepat penglihatan yang saya dapat:

“Saya melihat pemandangan yang bermandikan cahaya terang dengan lingkaran biru yang terbingkai kilatan cahaya. Perlahan-lahan, pemandangan itu menjadi lebih jelas, hingga figur Maria menjadi lebih jelas bagi banyak orang-orang yang berkumpul memenuhi wilayah di sekeliling Gereja Zeitun. Lingkaran kilatan cahaya, bagi saya, sepertinya melambangkan kesempurnaan yang kekal, sebagai perbandingan yang kontras dengan waktu kita yang terbatas di dunia.”

Setelah tanggal 2 April, sejalan dengan pergerakan waktu, banyak saksi yang mengatakan melihat Bunda Maria setiap malam harinya. Sejak awalnya, sepertinya Bunda Maria keluar menemui pria, wanita dan anak-anak dari balik tirai yang tak kelihatan. Sewaktu dia datang, Tuhan kita Yesus Kristus-lah yang membukakan tirai itu baginya. Dia tidak akan melakukannya sendiri. Dua ribu tahun yang lalu, Bunda Penebus kita dan Puteranya, Yesus Kristus, dikenal oleh Santo Markus. Bersama Santo Petrus, Santo Markus melakukan perjalanan dan berakhir di Alexandria, Mesir. Di sinilah tempat pertama kali Santo Markus memulai pewartaan iman Kristiani dan menjadi Uskup pertama Gereja Kristen Mesir (dikenal dengan sebutan Gereja Koptik Ortodoks).

Pada saat ini, Yang Mulia Shenouda III, adalah pengganti Santo Markus yang ke 117 dalam suksesi apostolik. Mesir memiliki kira-kira 40 juta penduduk yang mayoritas beragama Islam. Sepuluh juta penduduknya adalah umat Kristen dan kebanyakan memeluk Koptik Ortodoks. Di seluruh wilayah Timur Tengah, ada kira-kira 20 juta penganut Koptik Ortodoks. Kepada umat Koptik Ortodoks inilah Bunda Maria menampakkan diri sebagaimana ia dilihat oleh banyak umat yang sedang berada di seputar Gereja. Penampakkan Bunda Maria terjadi selama hampir 2 tahun dengan frekuensi 2 hingga 3 kali dalam seminggu. Seseorang harus berada di gereja Santa Maria Zeitun untuk menyaksikan kehadirannya. Waktu penampakannya tidak dapat diperkirakan. Bunda Maria lebih sering menampakkan diri pada hari-hari raya Gereja atau sehari sebelumnya. Ada 32 hari raya Gereja dalam kalender Koptik Ortodoks untuk menghormati Ibunda Yesus, Santa Perawan Maria.

----------------missing pages

Semburan sinar akan muncul diatas gereja, dan kemudian di dalam sinar tersebut, sang Perawan akan muncul.

Dalam beberapa malam, Bunda Perawan Maria akan menampakkan diri untuk waktu beberapa menit hingga 8 jam. Umat dapat melihatnya dan lalu pulang untuk mengajak keluarganya ke gereja, mengajak teman-teman atau mengambil kamera, dan kembali ke gereja lagi untuk menemui Bunda Maria dalam kemuliaan Allah. Bunda Maria terlihat dalam ujud penuh, bergerak seperti manusia biasa, membungkuk kepada orang banyak. Terkadang, dia memegang pucuk daun palem yang dilambaikannya kepada orang banyak sebagai berkatnya. Terkadang, dia memegang salib yang dipakainya untuk memberkati orang banyak. Dalam waktu lainnya, dia terlihat berseri-seri dan bercahaya, dengan mahkota bintang, melayang-layang melintasi Gereja, kakinya terlihat tidak menyentuh atap gereja.

Setelah beberapa waktu lewat penampakannya yang intensif, banyak yang mencoba membuat fotonya. Tetapi saat penampakan berlangsung, kebanyakan dari mereka begitu terpesona, takjub dan diliputi kebahagiaan tak terhingga sehingga tak mungkin untuk melakukan apa pun. Tangan dan jari tidak dapat digerakkan untuk menekan tombol kamera. Tetapi, dengan rahmat Tuhan, dan juga untuk bukti bagi keturunan kita, foto-foto berhasil juga dibuat.

Pada pagi 13 April, dua buah foto diambil oleh Wagih Risk Matta (yang telah menulis buku yang sangat indah dalam bahasa Arab tentang penampakan Santa Maria yang disertai lebih dari 12 foto-foto). Hanya cahaya disekitar figur Maria di lantai Gereja nampak dalam foto-foto ini. Jika Anda pernah datang ke sana dan melihat penampakannya, Anda dapat melihat figur Bunda Maria di dalam foto-foto itu, meskipun film kamera hanya menangkap sinar disekeliling figur Maria. Lihatlah kepala dalam gambar pertama.

Dalam gambar kedua, kepala terlihat mulai menghilang. Saya teringat akan sebuah bacaan tentang penampakan Maria di Fatima, Portugal tahun 1917. Saat ketiga anak-anak yang telah melihat Perawan Maria ditanya secara terpisah, mereka mengatakan bahwa kepalanya terlihat menghilang dahulu.

Foto-foto ini diambil saat penampakan Maria selama 10 menit dengan selang waktu 5 menit yang diterbitkan oleh koran-koran di Mesir. Foto-foto ini tidak mengundang komentar banyak pihak karena, seperti yang saya katakan sebelumnya, figur Bunda Maria tidak tampak jelas. Kepala Bidang Fotografi dari koran semi-resmi Mesir, Al Ahram, mengatakan bahwa tidak ada permainan dalam pencetakan foto-foto itu. Wagih Risk Matta sendiri memperoleh penyembuhan saat mengunjungi Gereja Zeitun.

Ini adalah foto lain yang dibuat oleh Wagih Risk Matta. Obyek yang menyerupai burung merpati, bulat dan berwarna keemasan terlihat memancarkan cahaya dan biasanya terlihat dengan sayap-sayap yang tidak bergerak. Petugas Kebun Binatang Kairo yang dimintai keterangan dan datang ke Zeitun menyatakan bahwa burung merpati tidak terbang di malam hari. “Jika dipaksakan, mereka akan jatuh ke tanah”. Burung-burung merpati secara spiritual terlihat sebelum dan sesudah penampakan Bunda Maria, setiap jam saat malam hari dan menjelang petang. Terkadang, burung-burung itu muncul dalam hitungan dua atau tujuh ekor yang membentuk salib, terkadang 12 ekor dalam sebuah formasi dan selalu ada seekor yang menjadi pemimpinnya. Jika mereka menghilang, mereka akan kembali dengan formasi yang sama.

Foto ini dikirim oleh editor koran Watani. Michael Takla mengatakan bahwa foto ini diambil oleh “seorang saksi mata yang terpercaya, seorang wanita dari Alexandria.” Saya tidak memiliki namanya. Foto ini sama dengan foto yang diambil oleh pemotret asal Jerman tetapi memperlihatkan rupa dari merpati-merpati atau obyek-obyek sedang terbang yang dilihat oleh saksi mata yang hadir saat itu di Gereja.

Seluruh foto, gambar, lukisan yang diperlihatkan disini telah dibuktikan oleh banyak saksi mata dengan ekspresi berbeda-beda. “Dia nampak sama seperti ini!” “Ya, seperti inilah saat saya melihatnya!” “Dari mana engkau mendapatkan foto ini?” “Ya, beginilah saya melihatnya pada tanggal 1 April 1968!” dan sebagainya dan sebagainya.

Pengkajian dengan komputer oleh pakar-pakar telah pula dilakukan dan hasilnya, mereka menyatakan tidak adanya tipuan kamera.

Para perupa yang hadir saat penampakan di Zeitun menggunakan talenta mereka untuk menggambar apa yang telah mereka lihat, dan tampaknya mereka lebih menangkap keindahan surgawi Bunda Maria dibanding dengan foto-foto yang dibuat. Saat benar-benar bertemu Bunda Maria, sangatlah sukar untuk secara jelas melihat bagian-bagiannya. Tetapi beberapa dari mereka dapat menangkap rambutnya, matanya, tangannya, bentuk tubuhnya dan warna kulitnya. Bunda Maria kebanyakan digambarkan “gelap dan bercahaya” dan “putih kebiru-biruan” atau “biru keputih-putihan”. Terkadang kekuningan dan bersinar, berkilauan, cantik, muda, sehat, seperti seorang ratu. Lukisan di bawah halaman ini dikerjakan oleh Sabri Ibrahim pada tahun 1973. Katanya, beginilah ia melihat Bunda Maria di tahun 1968 di Gereja Zeitun. Lukisan berwarna ini, sedikit lebih besar daripada aslinya, sekarang digantung di pintu masuk Gereja Santa Maria. Bagi yang pertama kali melihatnya, lukisan ini akan mengundang decak kagum.

Gambaran para perupa akan Bunda Maria, Zeitun.

Pastur Morcos, seorang pastur Coptic menjadi saksi mata penampakan Bunda Maria pada tahun 1968. Ia mengatakan, “dan turunlah bias-bias sinar dari tangannya seperti ini!”. Bias-bias sinar itu akan keluar dari tangannya kepada orang-orang dan menembus tanah. Kita tahu dari wahyu-wahyu bahwa cara ini adalah rahmat Tuhan dalam memberikan berkatNya kepada kita lewat saluran rahmatNya, yaitu Bunda Maria, ibundaNya. Seorang saksi mata menggambarkan Bunda Maria seperti “disanalah dia, disudut Gereja, membungkukkan badannya sebatas pinggang kepada kita semua!!!! Saya tak dapat mempercayainya! Tetapi memang dia ada disana, SAYA MELIHATNYA!!”

Kesembuhan juga terjadi. Ini menambah kebahagiaan yang meliputi penampakan Bunda Maria. Masyarakat segera menyadari adanya orang buta yang dapat melihat, orang tuli yang dapat mendengar, orang bisu yang dapat berbicara setelah mereka hadir dalam salah satu penampakan-penampakan Bunda Maria. Mereka yang sakit jasmani, yang cacat, melihat Bunda Maria, dan dengan iman mereka akan Tuhan kita Yesus Kristus, disembuhkan oleh Allah Bapa, lewat penampakan Bunda Maria.

(Perlu juga diketahui, dengan kuasa kudus Tuhan, orang-orang yang sakit jasmani di Gereja Zeitun yang beriman teguh, juga disembuhkan, meskipun mereka tidak melihat penampakan Bunda Maria.)

Juga, di hari-hari Tuhan Yesus tinggal di dunia, Bunda Maria memohon padaNya atas nama orang lain. Maria sendiri tidak memiliki kuasa untuk membuat mukjijat. Hanya dengan kehadirannya bersama Anaknya, Yesus Kristus, dan dalam ketulusan permohonannya, kita mendapatkan mukjijat pertama di Kana. Sekarang, lewat perantaraannya, kita dapat hidup lewat pembaharuan iman, bukan kita yang membuatnya, tetapi Dia yang secara terus menerus memberikan mukjijat dalam cinta yang tak putus-putus.

Kesaksian akan kesembuhan di Zeitun kemudian didata, diuji dan didokumentasikan oleh sebuah komisi yang terdiri dari 7 orang dokter dan profesor. Bapa Suci Kyrollos VI, Paus dari Alexandria. sendiri yang memerintahkan hal ini. Tidak dapat disangkal lagi, mukjijat kesembuhan benar-benar terjadi. Sembuh, tanpa dapat dijelaskan secara medis, memang terjadi dalam setiap penampakan Bunda Maria.

Saya yakin, Maria memiliki setiap nama dan identitas dari orang yang disembuhkan didalam hatinya, didata di dunia, diuji dalam penampakannya dan didokumentasikan di surga. Setiap dari mereka yang sembuh tahu akan dirinya dan kita dapat bersukacita bersama mereka dalam kemuliaan kuasa Tuhan. Dalam tahun-tahun setelah penampakan Maria, mukjijat kesembuhan terus berlanjut di National Shrine of Our Lady of Zeitun. Saat kesembuhan itu diberitakan oleh mereka yang beriman, mereka semua terpesona dan kagum akan kemuliaan Tuhan.

Tetapi, tidak semua yang hadir mengalami mukjijat kesembuhan baik dari sakit jasmani maupun rohani. Sudah tentu, semuanya bergantung dari kehendak Allah yang kudus.

Saat kunjungan saya ke Kairo di tahun 1974, Uskup Gregorius mengatakan pada saya bahwa banyak orang yang dia ketahui mengalami pembaharuan harapan dan kekuatan iman dalam Tuhan setelah melihat penampakan Bunda Maria di Gereja Santa Maria. Banyak yang kembali mengunjungi Gereja itu setelah lama meninggalkan Tuhan karena satu dan lain hal.

“Seorang pria yang cukup terkenal di Gereja karena kemurahan hatinya, kebaikannya dan hidup kekristenannya, tiba-tiba berubah pikiran. Ia mengejek orang-orang yang menghadiri kebaktian sambil bertanya, “apa yang dilakukan orang-orang bodoh ini, membuang-buang waktu?” Ia juga pergi ke Gereja Zeitun dan berbuat hal yang sama. Saat tiba disana, ia melihat ribuan orang sedang berkumpul. Hal ini menambah keyakinannya akan kesia-siaan percaya kepada Allah. “Bagaimana mungkin Bunda Maria menampakkan diri disini?” Tiba-tiba, datanglah Maria dalam kemegahannya di depan mata orang itu. Ia jatuh berlutut dan hingga sekarang ia masih menyesali saat-saat dimana ia jauh dari Tuhan.”

Dalam 2 minggu terakhir bulan April hingga bulan Mei, kami mengalami penampakan yang paling mulia dari Bunda Maria. Sejalan dengan penampakannya, orang-orang yang berkumpul menjadi berlipat ganda. Pada beberapa malam, diperkirakan hampir ¼ juta orang berkumpul diseputar gereja. Seorang kakak ipar saya menuliskan kesaksiannya:

“Kami harus berdiri tegak dengan tangan di samping, hampir-hampir tak dapat bernafas dan terdorong ke depan atau ke belakang karena sesaknya pengunjung. Sesaat setelah kita bergabung dalam keramaian, sangatlah tidak mungkin untuk pergi dari sana. Kita harus menunggu hingga mereka membubarkan diri saat matahari terbit.”

Fawzia, kakak ipar saya yang lain menulis bahwa pada hari saya meninggalkan Kairo setelah kunjungan saya di tahun 1968 (sehari sebelum FEAST OF THE ASSUMPTION), Bunda Maria menampakkan diri selama 10 menit di gereja itu pada pukul 6 sore “sama terangnya seperti berjuta-juta matahari”. Dia melihat Bunda Maria malam itu.

Dikarenakan massa yang semakin membengkak jumlahnya dan sebagian dari mereka menjadi bingung dan menganggap semuanya adalah cerita bohong, pemerintah lalu mencoba melindungi rakyatnya. Beberapa petugas lalu mencopot kabel-kabel listrik dan mengatakan semuanya adalah tipuan. Ada juga yang memanjat pohon untuk naik ke kubah Gereja untuk mencoba memegang bayangan. Petugas melakukan penyelidikan hingga radius 15 mill untuk memastikan bahwa memang digunakan alat-alat elektronik. Tetapi setelah melakukan penyelidikan yang seksama dan berkat pertolongan Bunda Maria yang terus menerus menampakkan diri, para petugas akhirnya percaya bahwa memang Bunda Maria sendiri yang datang mengunjungi mereka. Para petugas lalu membantu mengamankan Gereja untuk dapat menerima kedatangan Bunda Maria secara wajar.

Pemerintah lalu membongkar hanggar yang memakan area sebelah selatan Gereja, sehingga massa dapat tertampung. Dari pintu masuk hanggar inilah pertama kalinya Bunda Maria tampak. Sebenarnya, beberapa orang berpikir bahwa penglihatan yang mereka dapatkan dari atas kubah gereja itu berasal dari refleksi yang datang dari hanggar. Tetapi, setelah hanggar itu dibongkar, Bunda Maria tetap menampakkan dirinya.

Pohon-pohon disekitar gereja juga ditebang sehingga massa tidak dapat memanjat pohon yang dapat mengakibatkan mereka jatuh dan terluka. Yang paling besar pun di pangkas hingga tidak dapat dipanjat lagi. Saat Bunda Maria menampakan diri di dekat pohon palem, beberapa orang mengatakan itu adalah refleksi pohon palem, tetapi setelah pohon palem itu juga di pangkas, Bunda Maria tetap menampakan diri dengan cahayanya.

Pada 5 Mei 1968, sebulan setelah penampakan Bunda Maria yang pertama, Bapa Suci Kyrollos VI menerbitkan Surat Kepausan yang menyatakan keaslian penampakan itu. Bahwa memang benar, Bunda Perawan Maria, Ibu dari Tuhan menampakan dirinya. Kepercayaan ini juga didasarkan bahwa Bunda Tersuci datang kembali sebab dia pernah mengungsi ke Mesir bersama Anaknya, Yesus Kristus, dan Yosef.

Gereja Santa Maria di Zeitun memang terletak di dekat rute perjalanan Keluarga Kudus saat mereka dikejar-kejar Herodes dan melakukan perjalanan ke Mesir. Untuk memperingati perjalanan ini, menurut tradisi, ada 14 perhentian yang dibangun di sepanjang perjalanan. Banyak orang beriman yang telah mendapatkan keteduhan dan rahmat setelah mengunjungi perhentian-perhentian ini.

Komite Kepausan menerima banyak kesaksian dan pernyataan resmi dari orang banyak.

Pastur Constantine, seorang pastur di Gereja Santa Maria, delegasi pemerintah, para saksi mata dari kaum Muslim, para Kristen dari aliran yang berbeda dan para pejabat di dalam hirarki Gereja Coptic. Mereka semua telah menyaksikan penampakan Bunda Maria satu atau lebih kali.

Pada pertemuan saya dengan Bapa Suci Kyrollos VI di tahun 1968, Bapa suci memberitahukan tentang penampakan Perawan Maria dan memberikan berkat pribadinya. Kesaksian oleh Bapa Suci ini melampaui pengetahuannya untuk berkomentar secara pribadi. Bapa Suci menginginkan para orang beriman untuk datang ke Zeitun dan mengalaminya sendiri. Untuk “meyakinkan diri mereka sendiri” tentang kunjungan yang kudus ini. Apa yang diperlihatkan Bapa Suci kepada saya mencerminkan bahwa pada waktunya, Tuhan akan memperlihatkan buah-buah keberimanan kita.

Mengapa Tuhan mengirim Bunda Maria pada waktu itu di tempat yang khusus? Diketahui bahwa Bunda Maria tidak berbicara dan jika ada pesan-pesan lisan yang disampaikan, pastilah tidak akan disebarluaskan. Saya pikir, lewat kebijaksanaan Tuhan, kita di dunia ini sekali lagi diperingatkan akan rahmatNya yang besar saat Ia turun ke dunia 2000 tahun yang lalu. Saat Ia datang ke dunia dan menjadi serupa anak kecil yang digendong Maria. Ia ingin menunjukkan pada kita, bahwa Dia sangat amat menyayangi kita.

Pada tahun 1974, Pastor Xavier Eid, pastor dari Gereja Katolik Santa Maria Pendamai, Garden City, Kairo mengatakan pada saya:

“Penampakan di Zeitun adalah berharga untuk seluruh dunia. Mesir sangat membutuhkan perhatian dan pertolongan Tuhan dalam masa-masa sulitnya. Ini merupakan salah satu bukti bagi rakyat Mesir yang amat sangat religius. Penampakan ini juga membantu Gereja Coptic Orthodox untuk lebih dikenal di seluruh dunia, untuk memperbaiki kesalahpahaman selama ini. Gereja Coptic Orthodox selalu taat menjalani penyembahan, kesalehan doa-doa dari para pastor gurun pasir, pendalaman Alkitab dan puasa yang kesemuanya sudah ditinggalkan oleh dunia barat. Para penganut Coptic Orthodox berpuasa selama 200 hari dalam setahun. Seluruh praktek-praktek ini akan lebih dikenal di dunia. Salah satu cara yang dipilih oleh Tuhan, saya pikir, adalah penampakan Bunda Maria yang telah membawa orang-orang dari seluruh dunia ke Mesir dan ini membuat orang-orang mengerti akan tradisi Coptic Orthodox.

Di bulan Mei 1973, Bapa Suci Shenouda III diundang ke Roma oleh Bapa Suci Paus Paulus VI. Inilah kali pertama dalam kurun waktu 1600 tahun pertemuan dua Bapa Suci dari Roma dan dari Alexandria terjadi. Mereka memperingati Santo Athanasius, Bapa Suci ke-20 dari Alexandria. Dalam kunjungan ini, Bapa Suci Shenouda III mengatakan pada Bapa Suci Paus Paulus VI mengenai penampakan Bunda Maria di Zeitun di tahun 1968 dan 1969.

Foto diatas menunjukkan kedua Bapa Suci sedang berdoa bersama di Gereja Santo Petrus, Roma.

Awal tahun 1974, dalam surat kepada Yang Mulia Kardinal Stephanos I, saya memohon pendapatnya yang dapat saya bagikan kepada orang-orang lain mengenai penampakan Bunda Maria. Bapa Kardinal mengatakan pada saya tentang penundaan kunjungannya ke Amerika. Bapa Kardinal adalah pemimpin Coptic Orthodox di Mesir yang bergabung kembali dengan Roma. Bapa Kardinal mengunjungi kami di New Jersey, tahun 1974, memberikan berkatnya pada saya untuk apa yang telah saya kerjakan bagi usaha Bunda Maria membawa semua jiwa kepada Tuhan Yesus Kristus dan mengadakan Misa untuk kira-kira 800 anak-anak dari jemaat kami. Pada saat awal penampakan Bunda Tersuci, Bapa Kardinal dimintai tolong oleh teman karibnya yang juga seorang Paus, Bapa Suci Paus Paulus VI untuk mengadakan penyelidikan akan apa yang terjadi di Zeitun. Kata-kata pertama yang tertulis dalam pernyataan Bapa Kardinal adalah : “Tidak diragukan lagi, penampakan ini adalah nyata…” Kunjungan Bunda Maria ke Zeitun sekarang menjadi sejarah gereja. Bunda Maria menampakkan diri paling banyak disekitar Hari-Hari Raya. Pada Hari Raya ke-32, yaitu Hari Raya Bunda Cahaya atau Bunda Zeitun, untuk menghormati penampakan Maria di tempat ini, diperingati setiap tanggal 2 April. Pada perayaan pertama penampakan di tahun 1969, foto dibawah ini digunakan untuk menandai saat penuh rahmat dari kunjungan Bunda Tersuci yang dikirim oleh Allah.

Sejak penampakan Maria yang pertama, yaitu April 1968, beribu-ribu rakyat Mesir, baik yang beragama Kristen maupun Islam, mulai berimigrasi ke Amerika atau tempat lain di belahan dunia. Mayoritas yang datang ke Amerika sekarang telah bergabung bersama komunitas kami dan telah menjadi warga negara Amerika. Di kota-kota yang lebih besar, dimana lebih banyak orang tinggal, gereja-gereja Coptic Orthodox sekarang banyak dijumpai. Banyak dari jemaat di gereja-gereja ini yang pernah menyaksikan penampakan Bunda Maria di Zeitun.

Di tahun 1975, Yang Mulia Uskup Gregorius, salah seorang pemimpin gereja Coptic Orthodox mengatakan pada saya:

“Bunda Maria Perawan Tersuci atau Santa Maria menampakan diri dalam 10 cara yang berbeda. Allah mengirimnya dalam cara-cara yang alamiah yang dapat kita kenal. Saat ia menampakan diri, ia akan menyapa gerombolan orang, membungkuk pada mereka, memberkati mereka dan berbalik menghadap salib. Dalam 9 dari 10 penampakannya, ia akan terlihat dalam sikap berdoa, sepertinya ia ingin mengatakan ‘lakukan seperti apa yang saya kerjakan, dunia perlu doa-doa untuk penebusan’ dan saya percaya, penampakan-penampakannya adalah persiapan selanjutnya dari Kedatangan kembali Tuhan dan Penebus kita, Yesus Kristus.”

Beribu-ribu orang tumpah ruah di Zeitun dan melihat Bunda Maria. Mereka terhibur dan terobati. Saat para beriman menunggu dan berdoa, awan-awan serasa bergerak menyatu, seperti sebuah kilatan cahaya yang memancarkan cahaya tiba-tiba dan menerangi sekitarnya. Disanalah Bunda Maria berdiri, dalam figur yang penuh berarak perlahan-lahan dan anggun di udara, berdiri di atas kubah gereja atau pohon palem dengan satu kakinya seperti menginjak pohon palem, atau terkadang terlihat berdiri di atas tanah. Bajunya dan kerudungnya bergerak tertiup angin. Dia bergerak dari sisi yang satu ke sisi yang lain dan semuanya tampak jelas sekali.

Untuk menggambarkan penampakan Bunda Maria yang membawa rahmat Tuhan secara penuh, kami mengambil kesimpulan dari penampakannya itu, sekali lagi, untuk membawa kepada kita pembaharuan harapan dan penghiburan dalam Anaknya, Yesus Kristus. Sebuah hadiah yang diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan.

Dia memberikan hidupnya untuk kita di gunung Kalvari, bangkit dari mati, sekarang, Yesus Kristus yang telah bangkit mengirim Bunda Maria untuk mengingatkan kita akan kasihNya yang besar.

Kita dapat mengatakan, cerita dari Zeitun adalah sebuah tanda nyata dari peristiwa adikodrati. Dampak dari penampakan-penampakan itu terangkum dalam waktu yang akan terus diingat. Pesan dan arti penampakan itu akan terus berkembang dalam Roh Kudus. Pesan-pesan yang dinyatakan kepada para beriman dan siapa saja mungkin dapat di pelihara dan direnungkan hingga kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus.



Penampakan Bunda Maria di Dong Lu, Cina

Selama berabad-abad, rakyat Cina telah mengalami berbagai penderitaan dan kerusuhan politik. Berjuta-juta orang menjadi korban peperangan dan kelaparan. Para misionaris membawa iman Kristen ke Cina, tetapi hanya mendapat kesuksesan yang terbatas, kecuali jika kemuliaan Santa Perawan Maria Bunda Allah juga ditinggikan. Umumnya rakyat Cina tidak dapat mengerti mengapa Kanak-kanak Yesus bisa dimuliakan sebagai Tuhan, kecuali bunda-Nya juga turut dianggap suci. Oleh karena itu devosi kepada Bunda Maria tumbuh subur di tempat-tempat pemukiman yang berjauhan dimana iman Kristen mulai tumbuh berakar di Cina. Kebanyakan orang di Cina apapun kepercayaannya, pernah mendengar tentang Santa Perawan maria.

Oleh karena kepercayaan Kong Hu Cu (Confusianisme) dan penghormatan yang besar kepada para leluhur yang merupakan ciri khas kebudayaan rakyat Cina, sudah logis kalau Bunda Suci dari Yesus Kristus Juru Selamat dunia turut pula menjadi obyek kasih dan devosi di Cina. Maka demikianlah adanya.

Para romo-romo Vinsensian telah mendirikan suatu misi di Dong Lu, wilayah termiskin di dekat Peiping. Tempat ini dikenal sebagai tempat para pengemis. Pada tahun 1900, selama pemberontakan Boxer yang brutal, 10.000 gerombolan pasukan menyerang pedesaan Dong Lu. Warga Kristen yang berjumlah 700 orang sama sekali bukan tandingan dan tidak ada harapan untuk selamat menghadapi pasukan yang bersenjata tersebut. Mereka berkumpul bersama dan berdoa dengan sepenuh hati.

Sekonyong-konyong, para anggota gerombolan pengganas tersebut mulai melontarkan senjata-senjata mereka ke angkasa sembari meneriakan kata-kata makian dan kemarahan. Tiba-tiba saja, seluruh pasukan yang berjumlah sekitar 10.000 orang tersebut berbalik arah dan melarikan diri dari wilayah perkampungan secepat kilat seperti layaknya orang yang terancam bahaya maut. Menurut cerita, warga kampung menyaksikan seorang wanita yang sangat cantik yang dikelilingi oleh cahaya mistis muncul di atas langit. Senjata para pengganas tidak mampu melukai dirinya, kecantikannya, maupun pancaran kedamaiannya. Tiba-tiba, seorang satria berkuda muncul di horizon dengan kuasa yang menggentarkan hati para pengganas. Figur berkuda yang perkasa tersebut juga diselubungi oleh cahaya yang berkilau gemilang, begitu cemerlang sehingga 10.000 anggota pasukan pengganas serta merta melarikan diri ketakutan dan tidak kembali lagi. Warga setempat tidak ragu-ragu mengatakan bahwa Santa Perawan Maria yang Puteranya adalah Allah sejati, telah datang untuk melindungi mereka. Panglimanya yang terpercaya, Santo Mikael Malaikat Agung, telah membuat musur kocar-kacir ketakutan.

Sebuah gereja dibangun di atas tempat tersebut dan sebuah lukisan Bunda Maria, yang berpakaian seperti layaknya seorang kaisarina, ibusuri, dengan Kanak-kanak Yesus di dekat kakinya, ditaruh di atas altar. Gambaran ini telah menjadi tradisi Cina tentang realitas dan kehadiran Santa Perawan Maria dan Puteranya yang Ilahi, Yesus Kristus.

Meskipun gereja tersebut dihancurkan pada tahun 1951, lukisan itu tetap ada. Mungkin kelak akan datang suatu hari dimana lukisan itu akan ditaruh di dalam stasi ziarah yang menyambut kedatangan orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang ingin menghormati berkat hidup kekeluargaan di dalam Allah.

Pada tanggal 2 Juni 1995 di awal musim panas, halaman depan koran The Washington Post menuliskan suatu sajian artikel tentang dua penampakan Bunda Maria yang muncul di situs peziarahan Dong Lu di hadapan sekitar 10.000 orang pada akhir bulan Mei 1995. Beribu-ribu umat Katolik telah berkumpul di Dong Lu untuk merayakan Misa Kudus yang dihadiri oleh para imam dan uskup dari Gereja Katolik bawah-tanah. Pada dua peristiwa yang terpisah, khalayak ramai tersebut menatap matahari secara langsung di tengah siang hari yang terik untuk melihat Santa Perawan Maria. "Khalayak ramai tersebut bertepuk tangan gemuruh pada suatu ketika," demikian laporan surat kabar.

10.000 orang yang melihat penampakan Maria tersebut sebetulnya melanggar perintah pemerintah Komunis dengan berkumpul di tempat umum dan merayakan Misa yang dianggap ilegal di tempat ziarah. Mereka menyanyikan lagu-lagu Gregorian yang mengumandang ke penjuru sawah-sawah di sekitarnya. Asap dedupaan membumbung tinggi. Wajah orang-orang cerah dan memancarkan kasih dan terimakasih sewaktu mereka mendaraskan doa Rosario. Penampakan Bunda Maria dianggap sebagai tanda dari kehadiran Allah yang terus-menerus dalam urusan-urusan umat manusia.

Santa Perawan Maria telah di lihat di berbagai tempat di Cina. Orang-orang di pedusunan terpencil yang sama sekali tidak mengenal dia sebagai Bunda Yesus Kristus, mengenalinya sebagai Perawan Bunda Allah. Mereka melaporkan Kanak-kanak Puteranya sebagai inkarnasi Allah dalam rupa manusia. Orang-orang dari segala latar belakang kepercayaan, bahkan yang tidak memiliki kepercayaan sekalipun, melihat mukjijat matahari seperti peristiwa penampakan Fatima, manik-manik Rosario yang berubah menjadi keemasan, dan orang-orang sakit yang disembuhkan, demikian makin banyak doa-doa dipanjatkan, dan kelompok-kelompok doa bertemu dan kehadiran Misa Kudus yang meningkat. Ziarah-ziarah besarpun diadakan, tidak hanya di Dong Lu, tetapi juga di sisi bukit di luar kota Shanghai.

Ada lebih banyak umat Kristen di Cina sekarang daripada ketika kaum komunis mengambil alih kekuasaan di tahun 1949, dengan garis politik menindas iman Kristen. Menurut perkiraan ada antara enam sampai dua belas juta umat Katolik di Cina yang setia kepada Roma. Menurut beberapa publikasi diperkirakan sepertiga dari uskup-uskup yang ditunjuk oleh pemerintah dalam Gereja Patriotik Cina secara rahasia setia kepada Roma. Negosiasi masih terus berlangsung antara Vatikan dan pemerintah Cina. Jumlah total umat Kristen di Cina tidak diketahui tepatnya.

Suatu grup ziarah membawa patung Santa Maria dari Fatima ke Peking di bulan Oktober 1994. Diantara ratusan peziarah adalah Gianna Talone Sullivan dan suaminya, Dr. Michael Sullivan, dari Emmitsburg, Maryland. Gianna adalah visionari penampakan Maria di Scotsdale, Arizona dan Emmitsburg, Maryland. Gianna melaporkan bahwa Santa Perawan Maria menampakan diri kepadanya di Gereja Maria Yang Tak Bernoda, yang merupakan tempat kedudukan resmi Uskup dari Gereja Katolik Patriotik Cina yang berasosiasi dengan Asosiasi Patriotik Cina.

Giannan Sullivan mengatakan bahwa Bunda Maria tampil berpakaian jubah warna putih dan memakai kerudung tembus pandang berwarna putih. Dia berdiri diatas gumpalan awan dan diselubungi oleh cahaya keunguan yang begitu kemilau sehingga Gianna nyaris tidak dapat melihatnya. Dia berkata: "Penampakan pertama terjadi pada tanggal 28 Oktober 1994 jam 2 siang. Bunda Allah juga menampakan diri kepada saya pada hari berikutnya di gereja yang sama. Dua penampakan ini adalah suatu fondasi yang menandai awal suatu era yang baru Gereja Yesus Kristus di Cina." Demikian Gianna berkata tentang penampakan yang dialaminya.

"Bunda Maria tampak berbeda seperti yang biasa saya lihat sebelum-sebelumnya. Figurnya serupa, akan tetapi dia dikelilingi oleh begitu banyak cahaya yang keungu-unguan. Dan juga para malaikat! Ada ratusan malaikat yang mengelilinginya! Ada ratusan wajah-wajah malaikat kecil yang manis! Merekapun juga memancarkan cahaya keunguan. Para malaikat itu seolah-olah menyelubungi Bunda Maria! Tetapi kedua tangan Bunda Maria, cahaya dari kedua tangannya begitu gemilang! Dia mengenakan mahkota emas. Saya menerima pesan ini dari Bunda Maria di Gereja Maria Yang Tak Bernoda di Peking:"

"Aku adalah Bunda Segala Rahmat. Aku adalah Bunda Segala Sukacita. Aku adalah Bunda Segala Bangsa. Hatiku Yang Tak Bernoda akan berkuasa, tetapi tidak seperti yang engkau pikirkan. Maksud kedatanganku ke sini adalah untuk mempersatukan gereja-gereja."

"Allah bersukacita atas kehadiranku disini. Ada banyak orang di Cina yang begitu dekat dengan Hatiku Yang Tak Bernoda. Mereka memiliki kasih yang besar kepada Allah. Mereka tidak terlupakan. Mereka juga adalah anak-anakku."

"Aku sangat menginginkan persatuan diantara gereja-gereja di Cina sekarang. Bekerjalah tanpa lelah bagi kemuliaan Allah! Semoga damai Yesus memenuhi hatimu dan pikiranmu dan jiwamu untuk selama-lamanya."

Sinar-sinar yang berpendar-pendar dari kedua tangan Bunda Maria begitu berkilau sehingga bahkan sinar matahari tampak suram bila dibandingkan dengannya. Ratusan malaikat yang mengelilinginya dipenuhi dengan kuasa dan kasih. Kehadiran mereka bersama-sama dengan Bunda Allah di Gereja Yang Dikandung Tanpa Noda di Peking adalah suatu tanda besar memerintahnya damai dan sukacita dan kasih. Sekarang inilah panggilannya. Kekuasaan Allah sudah dekat.

Pesan itu menjadi lebih jelas. Maria adalah Bunda Allah dan Bunda segenap umat-Nya. Bunda dari Yesus Kristus menampakan dirinya di seluruh penjuru dunia untuk mempersatukan banyak orang dan seluruh bangsa-bangsa. Sama seperti kepala suku Indian di Venezuela yang melontarkan tombaknya ke penampakan Bunda Maria atas dirinya berabad-abad lalu, dan gerilyawan ateis di Bosnia yang menembaki penampakan Bunda Maria, tidak ada manusia manapun yang bisa mencegah rencana Allah.

Bunda Yesus Kristus muncul sekarang di segala penjuru dunia melalui rahmat khusus dari Allah. Dia dikirim kepada generasi ini dengan hati keibuannya yang murni penuh kasih dan pengertian untuk mengangkat kembali anak-anak Allah kepada siapa Puteranya wafat.

Santa Maria Bunda Allah doakanlah kami.....